Sudah berlangganan artikel blogdahsyat dengan RSS Feed?

29 April 2009

Dialog dengan Atheis

Merupakan kesempatan yang unik bisa bertemu langsung face to face dengan seorang yang mengaku secara terang-terangan bahwa ia adalah seorang atheis sejati. Jika biasanya saya hanya bertemu secara virtual dengan orang jenis ini di forum-forum diskusi tentang ketuhanan maka kali ini saya berdialog dengan orangnya langsung. Belum terlalu lama saya kenal dengan orang ini, yang identitasnya tidak bisa saya sebutkan disini tapi saya tak pernah tau kalau dia adalah atheis karena bagi saya agama adalah hal yang sangat privasi dan tidak menjadi tolak ukur suatu pergaulan, saya biasa bergaul dengan berbagai macam orang dari agama manapun. Di AL-Quran pun telah disebutkan "Bagiku agamaku,bagimu agamamu. di satu sisi saya salut dengan dia yang dengan keberaniannya mengakui bahwa dia atheis, dibanding orang-orang yang mengaku beragama dan bertuhan tapi berprilaku seperti tak bertuhan. sebuah obrolan singkat sempat saya lakukan dengan orang ini, berikut sedikit cuplikan dialog saya dengan dia.



Saya : Saya sudah sering mendengar alasan seorang menjadi atheis, tapi boleh saya tau apa alasan kamu menjadi seorang atheis?

Atheis: haha... cara lo bertanya dah kaya pembawa acara aja coy.... pertanyaan ini sering sekali ditanyakan orang dan jawabannya dari setiap waktu akan sama karena belum ada yang sanggup merubah pendirian gw sekarang ini.

saya: apa itu kalo saya boleh tau?

Atheis: karena tuhan hanya lah imaginasi khayalan manusia. cukup simpel kan?

saya: bisa dijelaskan lebih detail maksud tuhan adalah imaginasi khayalan manusia?

Atheis: Begini Jika melihat kilas balik sejarah manusia, sejak zaman dahulu kala, manusia sudah terpaku pada hal-hal yang bersifat religius untuk menangkal ketakutan mereka akibat ketidaktahuan mereka atas suatu fenomena yang membuat manusia merasa takut. Garis besarnya, manusia pada awalnya mempercayai animisme, dinamisme, politheisme, dan akhirnya monotheisme. Dari perkembangan religius itu sendiri, dapat diketahui bahwa kemajuan konsep ketuhanan berbanding lurus dengan kemajuan cara berpikir manusia. Saat ini pun jejak-jejak kepercayaan itu masih tetap ada, misalnya memandikan keris, batu gaib, menyembah roh leluhur, percaya pada dewa-dewi, dan yang paling modern adalah percaya pada Tuhan yang tunggal ada juga sih agama yg bersikeras mereka adalah monotheisme walaupun dengan gamblang mengakui ada 3 Tuhan, Konsep ketuhanan yang berubah seiring dengan berkembangnya pemikiran manusia menunjukkan bahwa pikiran manusia telah memodifikasi konsep Tuhan sedemikian rupa. Jadi, di bagian inilah dengan jelas menunjukkan bahwa pikiran manusia yang menciptakan Tuhan atau bisa disebut sebagai buah pikiran manusia untuk menjauhkan diri dari ketakutan. Figur yang dibutuhkan saat keputus asaan terhadap suatu yang tidak diketahui muncul.

saya: wow, penjelasan yang sangat "logis" tapi tidak cukup logis buat saya. ketakutan seperti apa yang lo maksud?

Atheis : Manusia takut akan sesuatu yang tidak diketahuinya. Manusia takut pada binatang buas karena tidak tahu cara mengalahkannya, namun saat mereka tahu caranya mereka tidak lagi takut pada binatang buas. Itu terjadi saat kebudayaan manusia masih berburu hewan.Saat kebudayaan bercocok tanam manusia tergantung kepada cuaca dan musim. Saat itulah tercatat manusia mulai menyembah sesuatu "yang memiliki kekuatan besar". Adalah ketakutan akan sesuatu yang mendorong manusia menyembah dewa-dewa. Ketakutan akan gagal panen menghasilkan imajinasi manusia akan "sesuatu yang mengatur bumi" kemudian lahirnya "dewa bumi". Ketakutan akan cuaca yang tidak menentu melahirkan "dewa langit", Ketakutan akan kematian menciptakan "Dewa kematian". Bahkan konsep yang paling kuno sekalipun sampai sekarang masih ada. Manusia takut akan sisi gelap manusia itu sendiri yang sampai sekarang masih dianut agama modern sebagai personifikasi dari iblis, setan, satan, lucifer, demon, dan banyak istilah lain untuk ini. Seperti juga kebudayaan manusia yang semakin berkembang dan kemampuan manusia dalam memahami sesuatu ikut berkembang, ketakutan semakin berkurang dengan pesatnya pengetahuan manusia.

saya: Jadi kesimpulannya menurutmu Pikiran manusia yang menciptakan Tuhan? menurut gw sih malah sebalikanya bahwa Tuhanlah yang mencipatakan pikiran manusia untuk kemudian berpikir bahwa pikirannya yang cerdas lah yang telah menciptakan sosok Tuhan?

Atheis: Ya, itu sangat jelas pikiran manusia lah yang menciptakan Tuhan, coba lo kasih gw bukti kalo Tuhan itu ada dan menciptakan pikiran tapi jangan kasih gw bukti dengan "liat ciptaanya!" atau sejenisnya gw dah muak dengernya, gw pengen bukti yang logis.

Saya: hmmm... Sama saja dengan menebak-nebak apakah ayam dahulu atau telur dulu yang lebih dulu muncul. nyatanya, yang muncul lebih dulu adalah ayam. karena tidak mungkin di alam yang dahulu sangat liar, telur yang lemah bisa bertahan hidup hingga menjadi seekor ayam. Tuhan dan "sesuatu yang disembah" tentu saja berbeda. pengertian Tuhan menurut penganut samawi sekarang adalah berbeda dengan pengertian pohon atau petir yang dahulu disembah manusia. meskipun ada kesamaan, yaitu pujaan yang ditujukan adalah berupa penghormatan. bahkan orang Mesir kuno pun yang katanya menyembah Dewa matahari yang disebut Ra bukanlah menyembah Mataharinya tapi sosok yang mengendalikan matahari tersebut. Pikiran manusia dari zaman ke zaman itu berubah menjad lebih baik. sekarang, kenapa saya memihak Tuhan yang menciptakan pikiran ? sebenarnya Tuhan sudah ada sejak dulu. dengan tanda2 yang telah ditemukan manusia sekarang. galaksi, bintang, sampai ke mikroorganisme. namun manusia dengan keterbatasan pikirannya malah mengatakan benda-benda alam sebagai Tuhan. semakin pikiran manusia berevolusi, maka manusia akan semakin mencari, "sesuatu" yang lebih besar dari dirinya sendiri, sesuatu yang bisa menciptakan alam, dan segala isinya. dan dari situlah, manusia sadar, bahwa Tuhan itu ada.

Atheis: itu bukan bukti yang logis dan kongret

Saya: Logis hanyalah bentuk pembenaran diri akan perbuatan. dan saya tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, bukan tugas saya untuk membuat kamu yakin dengan keberadaan Tuhan. Bagiku agamaku bagimu agamamu. tapi yakin kamu ingin bukti keberadaan Tuhan?

Atheis: ya tentu saja, itu yang gw tunggu daritadi

Saya: kamu ingin mati dengan cara apa?

Atheis: ............

( dia langsung tersenyum sinis dan mulai terlihat rasa kesal dimukanya)

Saya: Ya sudahlah, seperti yang tadi saya bilang bagiku agamaku bagimu agamamu, tapi ada 1 pertanyaan menggelitik dari tadi yang ingin saya tanyakan.. di KTP apa agamamu?

Atheis: ( tanpa banyak bicara dia mengeluarkan KTP dari dompetnya, sambil menunjuk ke kolom agama dan tertulis jelas ISLAM)

Saya: kenapa Islam?


Atheis: Saya orang yang penuh logika,hidup dengan logika, islam adalah agama mayoritas di Indonesia ini dan sering kali terjadi kekerasan dan kerusuhan yang mengatasnamakan agama seolah2 menyakiti orang atas nama agama adalah benar. dan dengan menggunakan islam sebagai identitas,gw harap gw bisa terhindar dari hal-hal seperti itu.

saya: jadi istilahnya cari aman gitu? tidak semua islam seperti itu, mereka kemungkinan hanyalah oknum2 tertentu yang ingin mendiskreditkan islam dimata dunia sebagai biang masalah dan kekejaman.

Atheis: Ya, saya punya seorang teman yang meninggal di Jakarta ketika kerusuhan 98, hanya karena dia non-muslim dan yang membantainya adalah orang yang mengatas namakan agama. maaf buat saya oknum itu hanya 1 atau 2 orang bukan ratusan orang.

saya:........ (perih saya mendengar cerita terakhirnya ini, apa dimata non-islam citra islam telah seburuk itu? sungguh kejam pihak2 yang telah memojokan islam sebagai kambing hitam dari berbagai kekacauan yang terjadi di dunia)

(perbincangan saya dengannya terhenti disini karena dia harus segera pergi ke suatu tempat)
Memang demikian proses pemikiran manusia secara umum, yang timbul karena: takjub, takut, ego, ragu & ketidaktahuan, sehingga tidak jarang membuat manusia mencoba mencari Tuhan, sampai-sampai secara tidak sengaja bahwa mereka telah mencipta Tuhan dalam diri mereka masing-masing Ini semuanya terjadi karena mereka hanya mengandalkan pikiran mereka dan tanpa menggunakan hati nurani mereka.

Terakhir semoga tulisan ini bisa membuka pikiran kita bersama tentang keberadaan orang-orang yang semakin lama semakin tidak mengenal tuhan, mereka lebih mengagungkan pikiran mereka daripada yang menciptakan pikiran itu sendiri. perbincangan dengannya telah sediki membuka mata saya tentang jalan pikiran orang-orang atheis dan apa penyebab mereka mempunyai pikiran seperti itu.

0 Tanggapan:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan Tulis Komentar Kamu, jangan SPAM ya!

 

Tulisan yang lain

About Author

Foto saya
blogdahsyat adalah blog pribadi saya yang menyimpan gagasan,pemikiran dan hal yang terpikirkan ketika berada di internet.. :P