Sudah berlangganan artikel blogdahsyat dengan RSS Feed?

15 April 2009

Belajar ikhlas yu part 2

Tulisan ini melanjutkan tulisan pertama yang saya tulis beberapa saat lalu, di sana saya lebih banyak menulis tentang pengalaman pribadi saya tentang ikhlas dan maknanya dalam hidup saya pribadi. saya akui bagi diri saya masih sulit untuk ikhlas terutama mengenai suatu masalah yang sampai sekarang belum terpecahkan. ikhlas itu susah, itulah yang masih ada di dalam benak kebanyakan orang mungkin termasuk juga dengan saya. tapi apa benar sebegitu susahnya untuk ikhlas? Bukankah keikhlasan itu adalah sebuah kunci untuk sebuah kebaikan dan kebenaran dalam kehidupan?


Begitu banyak buku, artikel yang saya baca tentang pentingnya ikhlas, dalam Islam ikhlas ibarat kunci yang dibutuhkan manusia untuk memasuki sebuah rumah. ikhlas merupakan suatu hal yang harus ada dalam setiap amal kebaikan kita tanpa itu semua perbuatan baik kita tak akan menghasilkan apa-apa hanya kehampaan dan bahkan Allah akan mengazab orang yang dalam ibadahnya bukan karena Allah. Seorang ulama yang bernama Sufyan Ats Tsauri pernah berkata, “Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah". hati yang sering berubah-ubah inilah yang membuat ikhlas bagi kebanyakan orang dianggap sulit, kadang untuk satu perkara dia bisa ikhlas tapi untuk perkara yang lain tidak. padahal yang menentukan dari suatu perbuatan itu baik atau tidaknya adalah niatnya kalau dari awal niatnya sudah tidak baik maka hasil dari perbuatan itupun tidak akan baik.

sebuah hadits mengatakan bahwa "tiga orang yang akan masuk neraka terlebih dahulu adalah orang-orang yang beramal kebaikan namun bukan karena Allah" sebuah amal yang tidak didasari keihklasan tidak akan dibalas kebaikan melainkan dengan hukuman.

Lalu bagaimana agar kita bisa ikhlas? Sebenarnya, tidak ada yang sulit dalam kehidupan manusia. Karena Allah telah menciptkan manusia sebagai makhluk sempurna sebagai manusia. Jadi dengan kata lain, segala sesuatu itu muncul dan berkembang karena manusia itu mampu menjalaninya. Sayangnya, kita lebih banyak tenggelam dalam keluhan daripada mencari tahu dan jalan keluar dari setiap permasalahan. Dan kebanyakan kita selalu mengatakan bahwa sebenarnya ikhlas itu sulit, sesulit kita mengatakan bahwa kita beriman. ( saya menulis ini sambil menampar diri sendiri )

Pada dasarnya ikhlas itu tidak sesulit yang dibayangkan, hal itu akan menjadi sulit ketika kita menimbang-nimbangnya, maksudnya adalah misalnya ketika kita melakukan suatu perbuatan kemudian kita berkata entah kepada orang lain atau diri sendiri kalau kita ikhlas entah disadari atau tidak dalam hati sering sekali ada bisikan-bisikan halus yang mengatakan kalau "aku ga rela" "aku ga ikhlas". kita mengatakan kita ikhlas padahal sebenarnya belum atau belum sepenuhnya ikhlas walaupun mungkin kita sudah dengan sekuat tenaga meyakinkan diri sendiri atau orang lain kalau kita ini sudah ikhlas.
Contoh yang paling mudah adalah ketika kita Jatuh Cinta kepada orang yang tak mencintai kita ( cinta bertepuk sebelah kaki :P ) dimulut mungkin bisa kita katakan " aku ikhlas dia bersama orang lain", "aku ikhlas dia tidak memiliki perasaan yang sama " atau mencari pembenaran diri dengan mengatakan "cinta itu tak harus memiliki ko" . sepintar-pintarnya kamu berbohong, hati (perasaan) tak akan bisa dibohongi, kita takan bisa menerimanya begitu saja, benar kan? ( sekali lagi saya menampar diri sendiri ). seringkali kita tenggelam dalam kesedihan yang terus menerus, gelisah, marah, gundah tak menentu. Belum lagi ditambah dengan dengan tindakan yang secara langsung ataupun tidak yang akan menunjukan ketidak ikhlasan kita dalam menerima keadaan tersebut.

menurut artikel yang saya baca, ikhlas itu seharusnya adalah suatu pengorbanan tanpa pamrih dan tak mengharapkan balasan. saat ingin memberi sesuatu cukuplah sampai disitu,luruskan denga niat kemudian DIAM. diam inilah yang mungkin sedikit sekali orang yang sanggup, kebanyakan mereka ingin hasil perbuatannya diakui,dihargai, dengan sedikit ngotot dan penuh emosi.padahal sebenarnya tanpa dia minta pun jika perbuatan tersebut memang dilandasi dengan keikhlasan, pengakuan, penghargaan tersebut akan datang denga sendirinya hanya kita saja yang tidak sadar.

Secara tidak langsung Allah telah mengajari kita tentang ikhlas melalui sebuah aktivitas yang sering sekali kita lakukan. apa itu? BAB alias buang air besar A.K.A bok*r.maaf bukan bermaksud jorok tapi memang BAB bisa dibuat sebagai contoh keikhlasan,Setiap kali kita BAB, tak sedikitpun dalam benak kita terpikir untuk menariknya kembali dan memasukannya kedalam perut suatu saat nanti. daripada berpikir demikian kita malah menutup hidup dan menyiramnya cepat-cepat agar tidak meninggalkan sisa.

Dan seperti sebuah siklus kehidupan, sesuatu yang ikhlas akan berbuah indah. Maka kotoran yang kita buang itu (secara tidak sadar) dengan ikhlas tersebut berbuah manis bagi orang lain. Yaitu mereka pengusaha pengolahan limbah manusia. Mungkin, andaikata buang hajat tidak ikhlas dan orang ingin memintanya kembali maka tidak akan ada pabrik pengolahan limbah. Jika tidak ada pabrik pengolahan limbah maka akan banyak orang yang nganggur, anak-anak tidak sekolah, dan yang terpenting adalah tidak sehatnya sebuah siklus kehidupan dimana kotoran seharusnya terurai menjadi sumber energy. sebuah chain reaction yang sangat dahsyat kan?

Sekarang, apa kita tidak malu ketika mengatakan bahwa ikhlas itu sulit atau susah sedangkan setiap pagi semua kita melakukan sebuah perbuatan yang ikhlas. Dan ternyata secara tidak langsung Allah mengajarkan kepada kita untuk berlaku ikhlas. Ini hanya sebuah contoh kecil tapi andaikata terjadi dalam siklus yang lebih besar maka efek yang ditimbulkan juga akan lebih besar dan bermanfaat. Bukankah tatkala kita ikhlas ibadah kita diterima oleh Allah. Dan bukan dengan ikhlas dalam menjalankan islam maka akan timbul sebuah kedamaian didalam hati sehingga kitapun akan menjadi pribadi-pribadi yang bahagia.

Apa tidak bisa tatkala kita memberi seperti kita membuang hajat dipagi hari. Disiram cepat-cepat dan tidak mau tahu bagaimana keadaan dari pemberian kita itu. Tidak usah diingat dan diungkit-ungkit lagi. Biarkan saja dia berproses menjadi sesuatu yang berguna nantinya, dan siapa tahu mungkin di yaumil hisab nanti justru hal-hal yang ikhlas itu akan menolong kita dari siksa neraka. Jadi pertanyaan sekarang, jika sudah diajari bertahun-tahun selama ini mengenai ikhlas, masihkah kita mengatakan bahwa ikhlas itu sulit? Tidak malu? Sedangkan selama tujuh kali seminggu, tiga ratus enam puluh lima kali setahun kita selalu diajari ikhlas setiap pagi. Bukankah itu adalah sebuah kemuliaan tatkala kita bisa ikhlas dalam memimpin dan menjalani hari-hari dibumi ini.

mudah-mudahan kamu,saya, dan kita semua bisa lebih ikhlas dalam mejalani hidup. Amin

0 Tanggapan:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan Tulis Komentar Kamu, jangan SPAM ya!

 

Tulisan yang lain

About Author

Foto saya
blogdahsyat adalah blog pribadi saya yang menyimpan gagasan,pemikiran dan hal yang terpikirkan ketika berada di internet.. :P